Kamis, 31 Maret 2011

KEMANA USIA KU???

 BERTAMBAHNYA UMUR BERKURANGNYA USIA



Perhatikan jarum jam di tangan kita... 
Dengarkan detakan yang ada dan rasakan hentakannya dalam dada.
Detik berlalu berganti menit, menit berlalu berganti jam, jam berlalu berganti hari, hari berlalu menjadi minggu, dan setrusnya.

ya hukum alam yang tak akan pernah dibantahkan selama bumi masih setia berputar mengiringi mentari. 

Tapi kini batang usia sudah tak kentara. Dengan berjalannya waktu dan sejak itulah ketika seseorang menapaki umurnya yang telah bertambah sekaligus  dalam usia yang berkurang, telah sampailah ia pada fase kearifan hidup. Puncak fase fisik sudah dilampauinya, simpang jalan kehidupan sudah diketahuinya, derita dan bahagia sudah dialaminya, serta jalur, rambu, dan lapis-lapis kehidupan sudah transparan bagi mata batinnya.  Kenyataan inilah yang membuat seseorang sudah bisa mengukur secara tepat kekuatan dan kelemahan dirinya, tinggallah kemudian mana pilihan jalan yang akan diteruskannya. Persoalan kehidupan sudah semakin kelihatan berat dan bukan lagi fase fisik, bukan lagi fase coba-coba, melainkan fase kearifan hidup. 

Dua kata kunci pada do’a ini adalah ’syukur’ dan ‘taubat’. Hakikat syukur adalah penegasan pengakuan diri akan nikmat yang telah diterimanya serta ungkapan rasa terima kasih kepada Tuhan atas segala kebaikan-Nya. Sementara inti tobat adalah saling ‘berbuat kebaikan’ antara manusia dengan Tuhan. Dimulai dari manusia yang ‘berbuat kebaikan’ dengan penyesalan kemudian dibalas oleh Allah ‘berbuat kebaikan’ dengan pengampunan dan pemberian rahmat-Nya serta manusia bertobat lantas Tuhan mengampuninya. Inilah hubungan mesra dan bermakna hakiki antara mahkluk dan kholik. 

Di zaman yang serba mengkhawatirkan seperti sekarang ini, ketika tantangan dan godaan hidup tidak lagi ringan, sudah selayaknya kita lakukan ikhtiar batin dengan berdoa dan munajat selain ikhtiar lahir dengan fisik dan pikiran. Mudah-mudahan dengan laku syukur dan laku taubat, seluruh keluarga kita bisa selamat meniti jalan kehidupan, menapak duniawi sehingga bisa mencapai khusnul khotimah. Amin.
 
senja

Pada akhirnya, mari bersama kita renungkan perjalanan kita di persinggahan ini. Hari  berganti hari. Berganti hari, berarti kian dekat pada saat akhir hidup kita. Di dunia ini kita hanya mampir. Bukankah sudah banyak orang yang hidup sebelum kita, yang kini mereka kembali ke asal, menjadi tulang belulang. Bukankah yang bernyawa pasti tiada. Bukankah yang kekal hanya Sang Pencipta. Di depan kita, sudah banyak generasi muda yang kini hidup untuk menggantikan kita. Lalu kita mau ke mana, mau ke mana, kita pasti mati, mati adalah tempat mutasi kita yang terakhir. Kita pasti akan mempertanggungjawabkan apa yang telah kita lakukan. Sebanyak apa pun harta yang kita miliki tak akan bisa menolak kematian kita. Sehebat apa pun kekuasaan yang kita genggam, tak akan bisa menghalau kematian walau satu detik, walau kita kuat dan perkasa.

YA TUHAN IZINKAN KAMI BERBAKTI DI USIA KAMI YANG TELAH TINGGI........

Pemilihan obat untuk ibu menyusui (WHO)

BREASTFEEDING AND MATERNAL MEDICATION
Recommendations for Drugs in the
Eleventh WHO Model List of Essential Drugs


Seringkali ada kebutuhan untuk memutuskan apakah seorang ibu yang menyusui dan yang memerlukan perawatan dengan obat dapat mengambil obat yang diperlukan dan masih terus menyusui aman. Ada sangat beberapa jenis perawatan selama menyusui benar-benar kontraindikasi. Namun, ada beberapa obat yang ibu mungkin perlu untuk mengambil yang kadang-kadang menimbulkan efek samping pada bayi. 

Dalam Buku WHO ini akan dibahas lebih lanjut pemilihan obat bagi ibu menyusui..

Klasifikasi berikut digunakan dalam daftar:
1. Kompatibel dengan menyusui
Obat diklasifikasikan sebagai kompatibel dengan menyusui jika tidak ada yang diketahui atau teoritis kontraindikasi untuk penggunaannya, dan dianggap aman bagi ibu untuk mengambil obat dan terus menyusui. 

2. Kompatibel dengan menyusui. Monitor bayi untuk efek samping
Obat diklasifikasikan dalam cara ini, jika mereka secara teoritis dapat menimbulkan efek samping pada bayi namun baik tidak diamati untuk melakukannya atau hanya kadang-kadang menimbulkan efek samping ringan. Menginformasikan ibu tentang efek samping apapun yang mungkin, yakinkan dia bahwa mereka tidak biasa, dan memintanya untuk kembali jika mereka terjadi atau jika dia khawatir.

3. Hindari jika memungkinkan. Monitor bayi untuk efek samping
Obat diklasifikasikan dalam cara ini, jika mereka telah dilaporkan menyebabkan efek samping pada bayi, terutama jika efek samping bisa serius. Gunakan obat hanya bila mereka benar-benar penting bagi ibu pengobatan dan ketika tidak ada alternatif yang lebih aman tersedia. Biarkan ibu untuk melanjutkan menyusui tetapi memberikan instruksi yang jelas tentang mengamati bayi dan mengatur untuk sering tindak lanjut. Jika terjadi efek samping, hentikan obat tersebut. Jika tidak mungkin untuk berhenti memberikan obat, berhenti menyusui dan memberi makan bayi artifisial sampai pengobatan selesai. Bantulah dia untuk mengekspresikan dirinya ASI untuk menjaga pasokan sehingga ia dapat menyusui kembali setelah berhenti mengkonsumsi obat. 

4. Hindari jika memungkinkan. Mungkin menghambat laktasi
Obat diklasifikasikan cara ini dapat mengurangi produksi ASI dan, jika mungkin, harus dihindari. Namun, jika seorang ibu harus mengambil salah satu obat untuk waktu yang singkat, dia tidak perlu memberikan susu buatan kepada bayinya. Dia dapat mengatur kemungkinan penurunan produksi susu.

5. Menghindari
Obat diklasifikasikan dalam cara ini, jika mereka dapat memiliki efek samping yang berbahaya pada bayi. Mereka harus tidak diberikan kepada ibu saat dia sedang menyusui. Jika mereka sangat penting untuk mengobati ibu, ia harus berhenti menyusui sampai pengobatan selesai. Jika pengobatan berkepanjangan, dia mungkin perlu berhenti menyusui sama sekali. Ada beberapa obat yang sangat dalam kategori ini selain dari obat antikanker dan zat radioaktif. 



Resources

Search