Sosok wanita paling tangguh yang pernah ku kenal..
Sosok wanita tanpa keluh yang pernah ku ketahui.
Sosok wanita yang paling ikhlas yang pernah ku temui.
Saat ku dalam naungan pelindung perut mu....
Begitu setianya kau membawa ku dengan perlindungan nomer satu yang pernah ku terima..
Saat ku butuh perhatian mu, kau usapkan tangan lembut sebagai bukti kau sayang pada ku.
Bahkan ketika ku menendang mu dalam cairan pembatas ku dan dunia, kau tetap setia berdoa untuk perjuangan ku nanti.
Ku tahu tak jarang rasa sakit dan nyeri itu menghampiri mu, Tapi sama sekali tak terlihat sedih itu pada air wajah mu.
Ku tahu bahkan sakit itu tak mampu mengembalikan mu pada kondisi sebugar dulu..
Hanya satu pinta ku pada Tuhan saat itu,
Berikanlah kekuatan pada orang yang telah berjuang untuk ku.
Perjuangan yang telah membawa ku mengerti arti makna Ke-Tuhanan-Mu.
Ya Ibu, Menunggu kelahiran ku sama seperti menunggu detik-detik pilihan bagi mu.
Tetesan keringat membasahi sekujur tubuh mu.
Tetesan air mata tak kuasa terbendung di kelopak mata indah mu.
Malam itu seperti malam penentuan hidup ku atau hidup mu.
Detik yang berlalu menjadi waktu penghabisan untuk hidup ku atau hidup mu.
Kau bahkan rela menyingkap rasa nyeri demi lahirnya buah cinta mu..
Kau bahkan rela mengorbankan jiwa raga mu demi diri ku..
Kau bahkan rela mengalahkan nyawa mu untuk ku..
Ketika ku mulai bisa berjalan... kau tetap setia menuntun ku.
Ketika ku tak berdaya, kau memberi semangat itu pada ku.
Ketika ku telah putus asa, kau memberikan nuansa baru untuk ku.
Sering sekali ku terjatuh, tapi kau menguatkan ku.
Sering sekali ku terluka, tapi kau membesarkan jiwa ku.
Sering sekali ku menangis, tapi kau menggembirakan ku.
Ketika ku mulai bisa berlari... Begitu pun kau tetap setia menjaga di belakang ku.
Karena kau tahu, kaki lemah ku tak akan mampu melawan kerasnya bumi.
Karena kau tahu, suatu saat nanti aku tak kuasa membesarkan hati.
Karena kau tahu, suatu saat nanti aku lemah tuk berdiri.
Karena kau tahu, suatu saat nanti aku tak kuasa mencapai mimpi sendiri.
Ketika ku mulai menyusun kata baru, Begitu pun kau tetap di samping ku.
Guru dari Maha Guru,,....
Ku cium tangan lembut mu untuk penyemangat menuntut ilmu.
Tas digendong buku dijinjing, begitu semangatnya kau mengajarkan budi pekerti.
Lantunan cinta dalam doa tak lupa kau berikan untuk perlindungan diri.
Ku intip dari balik kaca, begitu setianya engkau menanti.
Terkadang ku lihat senyuman tipis melambai di air muka mu.
Senyuman syahdu yang mampu membuat ku semangat merangkai mimpi baru.
Ku rasakan dalam tidur ku, betapa hangat pelukan mu.
Tangan halus yang memberikan perlindungan terbaik dalam hembusan nafas mu.
Sentuhan yang mampu meringankan kerja seluruh otot ku.
Bahkan tak jarang ku terbangun dengan dua selimut menutup tubuh ku.
Sungguh Kau begitu setia memberikan perlindungan nomer satu.
Aku tahu betapa besarnya pengorbanan mu.
Suatu malam ku beranikan diri untuk terbangun di sepertiga malam terakhir.
Aku ingin melihat indahnya bintang yang sering kau ceritakan.
Aku ingin melihat terangnya bulan yang pasti menawan.
Ku turunkan selimut perlahan-lahan...
Tunggu sebentar........., samar-samar terdengar isak tangis.
Terdengar ada lantunan lirih yang diucapkan.
“ Oh Tuhan... Berikanlah kemudahan pada setiap urusan anak ku.
Aku tahu penjagaan sempurna hanya dari kasih MU..
Oh Tuhan.. Sungguh jadikanlah dia penyejuk hati ku..
Jadikan ia anak yang mampu mengerti makna ketuhanan MU.
Kuatkanlah pikirnya, dan lapangkanlah jiwanya,
Ku tahu aku hanya manusia yang lalai, jadikanlah anak ku pengingat kelemahan ku.
Ku tahu aku hanya manusia yang lemah, jadikanlah anak ku penyemangat hidup ku.
Aku ingin suatu saat nanti dia menjadi pribadi terpuji hati dan akalnya.
Aku ingin suatu saat nanti dia menjadi kokoh arti keimanannya.
Aku ingin dia menjadi imam ku nanti..”
OH IBU BETAPA SETIANYA KAU BERIKAN PERLINDUNGAN NOMER SATU..
OH IBU BETAP SETIANYA KAU BERIKAN CINTA ITU PADA KU..
Bila ku ingat masa kecil ku, ku selalu menyusahkan mu.
Bila ku ingat masa kanak ku, ku selalu mengecewakanmu.
Banyak sekali pengorbanan mu yang kau berikan pada ku.
Tanpa letih dan pamrih.
Kau berikan semua Ibu.
Engkau lah yang ku kasihi,
Engkaulah yang ku rindu.
Ku harap selalu doa mu.
Dari diri mu, Ya Ibu.
Tanpa doa mu tak kan ku raih,
Tanpa doa mu tak kan ku capai.
Segala cita yang ku inginkan, dari diri ku, Ya Ibu.
Izinkan aku membuatnya tersenyum YA TUHAN,
Izinkan aku membuatnya bahagia,
Izinkan aku membuatnya bangga,
Izinkan aku membuatnya tertawa,
Izinkan aku untuk mengubah segalanya......
KEMBALILAH DAN CIUM TANGAN LEMBUTNYA...
HUBUNGILAH DAN DENGARKAN SUARA CINTANYA...
SEMOGA MASIH ADA WAKTU...
Lampung, 4 April 2011. 21.50
CREATED : MUSLIM THAHER
0 komentar:
Posting Komentar