Umur
kehamilan
|
Panjang
fetus
|
Pembentukan
organ
|
4
minggu
|
7,5 –
10 mm
|
Rudimental
mata, telinga, dan hidung
|
8
minggu
|
2,5 cm
|
Hidung,
kuping, jari jemari mulai dibentuk. Kepala menekur ke dada.
|
12
minggu
|
9 cm
|
Daun
kuping lebih jelas, kelopak mata melekat, leher mulai berbentuk, alat
kandungan luar terbentuk namun belum berdiferensiasi.
|
16
minggu
|
16-18
cm
|
Genitalia
eksterna terbentuk dan dapat dikenal, kulit tipis dan warna merah.
|
20
minggu
|
25 cm
|
Kulit
lebih tebal, rambut mulai tumbuh di kepala, dan rambut halus (lanugo) tumbuh
di kulit.
|
24
minggu
|
30-32
cm
|
Kedua
kelopak mata tumbuh alis dan bulu mata serta kuit keriput. Kepala besar. Bila
lahir, dapat bernapas tetapi hanya bertahan hidup beberapa jam saja.
|
28
minggu
|
35 cm
|
Kulit
warna merah ditutupi vernika kaseosa. Bila lahir, dapat bernapas, menangis
pelan dan lemah. Bayi imatur.
|
32
minggu
|
40 - 43
cm
|
Kulit
merah dan keriput. Bila lahir, kelihatan seperti orang tua kecil (little old
man).
|
36
minggu
|
46 cm
|
Muka
berseri tidak keriput. Bayi prematur.
|
40
minggu
|
50 – 55
cm
|
Bayi
cukup bulan. Kulit licin, verniks kaseosa banyak, rambut kepala tumbuh baik,
organ-organ baik. Pada pria, testis sudah berada dalam skrotum, sedangkan
pada wanita, labia majora berkembang baik. Tulang-tulang kepala menulang.
Pada 80% kasus telah terjadi center osifikasi pada epifisis tibia proksimal.
|
Minggu ke 1:
Pada minggu ini, menjadi
menstruasi yang terakhir sebelum kehamilan. Perdarahan terjadi dan
hormon-hormon ditubuh mempersiapkan sel telur untuk dilepaskan.
Minggu ke 2:
Uterus (dinding rahim) menebal dan
mempersiapkan untuk tahap ovulasi
Minggu ke 3:
Pada minggu ke 3
merupakan masa ovulasi (pelepasan sel telur). Kehamilan terjadi pada masa
ini.Bertemunya sel telur dengan sel sperma. Jika terjadi hubungan seksual yang
berlangsung selama ovulasi yang memakan waktu sekitar 12-24 jam, salah satu
dari ribuan sperma yang berada di liang vagina berenang melewati leher dan
rongga rahim hingga mencapai tuba falopii, lalu membuahi ovum yang sedang
bergerak menuju rahim. salah satu sel telur yang telah dibuahi dinamakan zigot.
Minggu ke 4:
Zigot berimplantasi pada
diding rahim (uterus). Dengan berakhirnya minggu ini, anda tidak mendapat
menstruasi, dan menjadi tanda pertama kemungkinan kehamilan. Pada beberapa
wanita mendapatkan sedikit perdarahan dan disalahartikan sebagai menstruasi,
sebenarnya perdarahan yang sedikit itu karena implatasi dari zigot ke dinding
rahim anda.
Minggu ke 5:
Minggu ke 5:
Ukuran bayi sekitar
sebuah biji apel dan pada minggu ini disebut sebagai embrio. Bayi anda sudah
mempunyai detak jantung sendiri, plasenta dan tali pusat sudah berkerja
sepenuhnya pada minggu ini. Vesikel-vesikel otak primer mulai terbentuk, sistem
saraf mulai berkembang.
Minggu ke 6:
Pada minggu ini panjang
embrio sekitar 1,25 cm bentuk embrio terlihat seperti berudu. Sudah dapat
dikenali bentuk kepala, tulang ekor, kedua celah untuk bakal mata, tangan dan
anggota gerak menyerupai tunas kecil. Pada minggu ini juga terjadi pembentukan
awal dari hati, pankreas, paru-paru, jantung dan kelenjar tiroid.
Minggu ke 7:
Jantung sudah terbentuk
lengkap. Saraf dan otot bekerja bersamaan untuk pertama kalinya. Bayi mempunyai
reflek dan bergerak spontan, bayi mulai menendang dan berenang di dalam rahim
walaupun ibu belum dapat merasakannya. pada akhir minggu ke ini otak akan
terbentuk lengkap. Dalam minggu ketujuh, rangka mulai tersebar ke seluruh tubuh
dan tulang-tulang mencapai bentuknya yang kita kenal. Pada akhir minggu ketujuh
dan selama minggu kedelapan, otot-otot menempati posisinya di sekeliling
bentukan tulang
Minggu ke 8:
Minggu ke 8:
Embrio berukuran sekitar
2,5-3 cm. Seluruh organ utama bayi telah terbentuk meskipun belum berkembang
sempurna. Jaringan saraf di dalam otak berhubungan dengan lobi penciuman di
otak. Tangan dan kaki sudah terbagi menjadi komponen tangan, lengan , bahu,
paha, kaki. Organ reproduksi mulai terbentuk. Mata membentuk pigmen dan telinga
bagian luar sudah terbentuk sempurna, sehingga pada minggu ini bayi sudah dapat
mendengar. Jantung berdetak keras karena sudah dapat memompa dengan irama yang
teratur.
Pada minggu ini organ reproduksi mulai terbentuk, sehingga jenis kelamin mulai terbentuk. Jenis kelamin sebenarnya ditentukan dari awal oleh sperma pria. Hal ini terjadi pada masa pembuahan dan tidak ada yang dapat dilakukan untuk mencegahnya. Menurut ilmu genetika dan biologi terdapat dua jenis kromosom seks dalam tubuh manusia, yaitu kromosom x dan kromosom y. Seluruh sel telur memiliki satu kromosom x sedangkan sedangkan sperma dapat mengandung kromosom x dan kromosom y. Jika sebuah sperma mengandung kromosom x menyatu dengan sel telur (x), akan dilahirkan seorang bayi perempuan (xx). Sedangkan jika sebuah sperma yang mengandung kromosom y menyatu dengan ovum (x), akan dilahirkan seorang bayi laki-laki (xy).
Pada minggu ini organ reproduksi mulai terbentuk, sehingga jenis kelamin mulai terbentuk. Jenis kelamin sebenarnya ditentukan dari awal oleh sperma pria. Hal ini terjadi pada masa pembuahan dan tidak ada yang dapat dilakukan untuk mencegahnya. Menurut ilmu genetika dan biologi terdapat dua jenis kromosom seks dalam tubuh manusia, yaitu kromosom x dan kromosom y. Seluruh sel telur memiliki satu kromosom x sedangkan sedangkan sperma dapat mengandung kromosom x dan kromosom y. Jika sebuah sperma mengandung kromosom x menyatu dengan sel telur (x), akan dilahirkan seorang bayi perempuan (xx). Sedangkan jika sebuah sperma yang mengandung kromosom y menyatu dengan ovum (x), akan dilahirkan seorang bayi laki-laki (xy).
Minggu ke 9:
Pergerakan pertama fetus
dapat dideteksi dengan USG. Pada minggu ini perut dan rongga dada sudah
terpisah dan otot mata dan bibir atas terbentuk.
Minggu ke 10:
Tulang sedang
menggantikan kartilago. Kuku jari mulai berkembang. Diafragma memisahkan
jantung dan paru-paru dari perut. Otot leher terbentuk. Otak berkembang cepat
dalam bulan terakhir ini sehingga proporsi kepala lebih besar daripada tubuh.
Minggu ke 11:
Organ seks luar sudah
terbentuk, juga folikel-folikel rambut dan gigi. Bayi sudah dapat menelan
cairan amnion dan mengeluarkan kembali/kencing. Semua sistem organ pada bayi
sudah berfungsi.
Minggu ke 12:
Panjang janin sekarang sekitar 6,5-8 cm dan
bobotnya sekitar 18 gram. Kepala bayi menjadi lebih bulat dan wajah telah
terbentuk sepenuhnya. Semua organ vital telah terbentuk. Bayi mulai
menggerak-gerakkan tungkai dan lengannya, bayi dapat mengisap lengannya tetapi
ibu belum dapat merasakan gerakan-gerakan ini.
Minggu ke 13:
Panjang janin (dari
puncak kepala sampai sakrum/bokong) sekitar 65-78 mm dengan berat kira-kira 20
gram. Rahim dapat teraba kira-kira 10 cm di bawah pusar. Pertumbuhan kepala
bayi yang saat ini kira-kira separuh panjang janin mengalami perlambatan
dibanding bagian tubuh lainnya. Perlambatan ini berlangsung terus, hingga di
akhir kehamilan akan tampak proporsional, yakni kira-kira tinggal sepertiga panjang tubuhnya. Kedua cikal bakal matanya makin hari
kian bergeser ke bagian depan wajah meski masih terpisah jauh satu sama lain.
Sementara telinga bagian luar terus berkembang dan menyerupai telinga normal.
Kulit janin yang masih sangat tipis membuat pembuluh darah terlihat jelas di
bawah kulitnya. Seluruh tubuh
janin ditutupi rambut-rambut halus yang disebut lanugo. Kerangka/tulang
belulangnya sudah terbentuk di minggu-minggu sebelumnya dan di minggu-minggu
selanjutnya akan berosifikasi/menahan kalsium dengan sangat cepat, hingga
tulangnya jadi lebih keras.
Minggu ke 14:
Panjangnya mencapai
kisaran 80 mm atau 8 cm dengan berat sekitar 25 gram. Telinga janin menempati
posisi normal di sisi kiri dan kanan kepala. Demikian pula mata mengarah ke
posisi sebenarnya. Leher berkembang lebih nyata, hingga lebih mudah membedakan
jenis kelaminnya. Bahkan, di rumah-rumah sakit besar atau rumah sakit
pendidikan dengan alat-alat bantu yang serba canggih, seluruh perkembangannya
bisa dipantau. Misalnya bagaimana perkembangan otak, mata dan ginjalnya. Juga
bisa diketahui apakah ada anusnya atau tidak, paru-parunya berkembang baik atau
tidak, saluran pencernaannya mengalami penyempitan atau tidak, serta adakah
kebocoran pada klep atau bagian lain dari jantung. Termasuk jika terlihat kecacatan berupa bibir sumbing
atau kelainan jemari, seumpama jari dempet. Sayangnya, meski bisa diketahui
sejak masa janin, kelainan/gangguan tadi tak bisa ditangani selagi masih di
rahim seperti halnya di negara-negara maju.
Minggu ke 15:
Panjang janin sekitar
10-11 cm dengan berat kira-kira 80 gram. Kehamilan makin terlihat, hingga demi
kenyamanan si ibu maupun janinnya, amat dianjurkan mulai mengenakan baju hamil.
Sebab, kulit dan otot-otot, terutama di sekitar perut akan melar karena
mengalami peregangan luar biasa guna mengakomodasi pembesaran rahim.
Garis-garis regangan yang disebut striae umumnya muncul di daerah perut,
payudara, bokong dan panggul. Boleh-boleh saja memakai lotion/losion khusus
sekadar untuk menyamarkannya karena memang tak mungkin hilang. Namun dianjurkan
tak memakai krim jenis steroid semisal hidrokortison yang dikhawatirkan bakal
terserap ke dalam sistem peredaran darah ibu dan bisa mengacaukan kerja
hormonal. Pada masa ini indera pengecap/lidah sudah mulai dapat merasa.
Minggu 16 (bulan ke 4):
Panjang janin sekarang
sekitar 16 cm dan bobotnya sekitar 35 gram. Dengan bantuan scan, kita dapat
melihat kepala dan tubuh bayi, kita juga dapat melihatnya bergerak-gerak. Ia
menggerak-gerakkan seluruh tungkai dan lengannya, menendang dan menyepak.
Inilah tahap paling awal di mana ibu dapat merasakan gerakan bayi. Rasanya
seperti ada seekor kupu-kupu dalam perutmu. Tetapi, ibu tidak perlu khawatir
jika belum dapat merasakan gerakan ini. Jika si bayi adalah anak pertama,
biasanya ibu agak lebih lambat dalam merasakan gerakannya. Refleks gerak bisa
dirasakan ibu, meski masih amat sederhana yang biasanya terasa sebagai kedutan.
Rambut halus di atas bibir atas dan alis mata juga tampak melengkapi lanugo
yang memenuhi seluruh tubuhnya. Bahkan, jari-jemari kaki dan tangannya dilengkapi
dengan sebentuk kuku. Tungkai kaki yang di awal pembentukannya muncul
belakangan, kini lebih panjang daripada lengan. Pada usia ini janin memproduksi
alfafetoprotein, yaitu protein yang hanya dijumpai pada darah ibu hamil. Bila
kadar protein ini berlebih bisa merupakan pertanda ada masalah serius pada
janin, seperti spina bifida, yakni kelainan kongenital yang berkaitan dengan
saraf tulang belakang. Sebaliknya, kadar alfafetoprotein yang rendah
bersignifikasi dengan Sindrom Down. Sementara jumlah alfafetoprotein ini
sendiri dapat diukur dengan pemeriksaan air ketuban/amniosentesis dengan
menyuntikkan jarum khusus lewat dinding perut ibu. Sistem pencernaan janin pun mulai menjalankan
fungsinya. Dalam waktu 24 jam janin menelan air ketuban sekitar 450-500 ml.
Hati yang berfungsi membentuk darah, melakukan metabolisme hemoglobin dan
bilirubin, lalu mengubahnya jadi biliverdin yang disalurkan ke usus sebagai
bahan sisa metabolisme. Bila terjadi asfiksia (gangguan oksigenasi) akan muncul
rangsangan yang membuat gerak peristaltik usus janin meningkat sekaligus
terbukanya sfingter ani (”klep” anus). Akibatnya, janin mengeluarkan mekoneum
yang membuat air ketuban jadi kehijauan.
Di usia ini, janin juga mulai mampu mengenali dan mendengar suara-suara dari luar kantong ketuban. Termasuk detak jantung ibu bahkan suara-suara di luar diri si ibu, seperti suara gaduh atau teriakan maupun sapaan lembut.
Di usia ini, janin juga mulai mampu mengenali dan mendengar suara-suara dari luar kantong ketuban. Termasuk detak jantung ibu bahkan suara-suara di luar diri si ibu, seperti suara gaduh atau teriakan maupun sapaan lembut.
Minggu ke 17:
Panjang tubuh janin
meningkat lebih pesat ketimbang lebarnya, menjadi 13 cm dengan berat sekitar
120 gram, hingga bentuk rahim terlihat oval dan bukan membulat. Akibatnya,
rahim terdorong dari rongga panggul mengarah ke rongga perut. Otomatis usus ibu
terdorong nyaris mencapai daerah hati, hingga kerap terasa menusuk ulu hati.
Pada masa ini bayi sudah dapat bermimpi saat ia tidur. Pertumbuhan rahim yang pesat ini pun membuat
ligamen-ligamen meregang, terutama bila ada gerakan mendadak. Rasa nyeri atau
tak nyaman ini disebut nyeri ligamen rotundum. Oleh karena itu amat disarankan
menjaga sikap tubuh dan tak melakukan gerakan-gerakan mendadak atau yang
menimbulkan peregangan. Lemak yang juga sering disebut jaringan adiposa mulai terbentuk di bawah
kulit bayi yang semula sedemikian tipis pada minggu ini dan minggu-minggu
berikutnya. Lemak ini berperan penting untuk menjaga kestabilan suhu dan
metabolisme tubuh. Sementara pada beberapa ibu yang pernah hamil, gerakan bayi
mulai bisa dirasakan di minggu ini. Kendati masih samar dan tak selalu bisa
dirasakan setiap saat sepanjang hari. Sedangkan bila kehamilan tersebut
merupakan kehamilan pertama, gerakan yang sama umumnya baru mulai bisa
dirasakan pada minggu ke-20.
Minggu ke 18:
Taksiran panjang janin
adalah 14 cm dengan berat sekitar 150 gram. Rahim dapat diraba tepat di bawah
pusar, ukurannya kira-kira sebesar buah semangka. Pertumbuhan rahim ke depan
akan mengubah keseimbangan tubuh ibu. Sementara peningkatan mobilitas
persendian ikut mempengaruhi perubahaan postur tubuh sekaligus menyebabkan
keluhan punggung. Keluhan ini makin bertambah bila kenaikan berat badan tak
terkendali. Untuk mengatasinya, biasakan berbaring miring ke kiri, hindari
berdiri terlalu lama dan mengangkat beban berat. Selain itu, sempatkan sesering
mungkin mengistirahatkan kaki dengan mengangkat/mengganjalnya pakai bantal.
Mulai usia ini hubungan interaktif antara ibu dan janinnya kian terjalin erat. Tak mengherankan setiap kali si ibu gembira, sedih, lapar atau merasakan hal lain, janin pun merasakan hal sama.
Mulai usia ini hubungan interaktif antara ibu dan janinnya kian terjalin erat. Tak mengherankan setiap kali si ibu gembira, sedih, lapar atau merasakan hal lain, janin pun merasakan hal sama.
Minggu ke 19:
Panjang janin
diperkirakan 13-15 cm dengan taksiran berat 200 gram. Sistem saraf janin yang
terbentuk di minggu ke-4, di minggu ini makin sempurna perkembangannya, yakni
dengan diproduksi cairan serebrospinalis yang mestinya bersirkulasi di otak dan
saraf tulang belakang tanpa hambatan. Nah, jika lubang yang ada tersumbat atau
aliran cairan tersebut terhalang oleh penyebab apa pun, kemungkinan besar
terjadi hidrosefalus/penumpukan cairan di otak. Jumlah cairan yang terakumulasi
biasanya sekitar 500-1500 ml, namun bisa mencapai 5 liter! Penumpukan ini jelas
berdampak fatal mengingat betapa banyak jumlah jaringan otak janin yang
tertekan oleh cairan tadi.
Minggu ke 20 (Bulan ke 5):
Panjang janin mencapai kisaran 14-16 cm dengan
berat sekitar 260 gram. Janin sudah mengenali suara ibunya. Kulit yang menutupi
tubuh janin mulai bisa dibedakan menjadi dua lapisan, yakni lapisan epidermis
yang terletak di permukaan dan lapisan dermis yang merupakan lapisan dalam.
Epidermis selanjutnya akan membentuk pola-pola tertentu pada ujung jari,
telapak tangan maupun telapak kaki. Sedangkan lapisan dermis mengandung
pembuluh-pembuluh darah kecil, saraf dan sejumlah besar lemak. Seiring
perkembangannya yang pesat, kebutuhan darah janin pun meningkat tajam. Agar
anemia tak mengancam kehamilan, ibu harus mencukupi kebutuhannya akan asupan
zat besi, baik lewat konsumsi makanan bergizi seimbang maupun suplemen yang
dianjurkan dokter.
Minggu ke 21
Beratnya sekitar 350
gram dengan panjang kira-kira 18 cm. Pada minggu ini, berbagai sistem organ
tubuh mengalami pematangan fungsi dan perkembangan. Dengan perut yang kian membuncit dan
keseimbangan tubuh yang terganggu, bukan saatnya lagi melakukan olahraga kontak
seperti basket yang kemungkinan terjatuhnya besar. Hindari pula olahraga
peregangan ataupun yang bersikap kompetitif, semisal golf atau bahkan lomba
lari.
Minggu ke 22
Dengan berat mencapai
taksiran 400-500 gram dan panjang sekitar 19 cm, si ibu kian mampu beradaptasi
dengan kehamilannya. Kekhawatiran bakal terjadi keguguran juga sudah pupus. Tak
heran bila ibu amat menikmatinya karena keluhan mual-muntah sudah berlalu dan
kini nafsu makannya justru sedang menggebu, hingga ia mesti berhati-hati agar
tak terjadi pertambahan berat badan yang berlebih. Ciri khas usia kehamilan ini adalah substansi
putih mirip pasta penutup kulit tubuh janin yang disebut vernix caseosa.
Fungsinya melindungi kulit janin terhadap cairan ketuban maupun kelak saat
berada di jalan lahir. Di usia ini pula kelopak mata mulai menjalankan
fungsinya untuk melindungi mata dengan gerakan menutup dan membuka. Jantung
janin yang terbentuk di minggu ke-5 pun mengalami “modifikasi” sedemikian rupa
dan mulai menjalankan fungsinya memompa darah sebagai persiapannya kelak saat
lahir ke dunia.
Minggu ke 23
Tubuh janin tak lagi
terlihat kelewat ringkih karena bertambah montok dengan berat hampir mencapai
550 gram dan panjang sekitar 20 cm. Kendati begitu, kulitnya masih tampak
keriput karena kandungan lemak di bawah kulitnya tak sebanyak saat ia
dilahirkan kelak. Namun wajah dan tubuhnya secara keseluruhan amat mirip dengan
penampilannya sewaktu dilahirkan nanti. Hanya saja rambut lanugo yang menutup
sekujur tubuhnya kadang berwarna lebih gelap di usia kehamilan ini.
Minggu ke 24 (Bulan ke 6):
Janin makin terlihat berisi dengan berat yang
diperkirakan mencapai 600 gram dan panjang sekitar 21 cm. Rahim terletak
sekitar 5 cm di atas pusar atau sekitar 24 cm di atas simfisis pubis/tulang
kemaluan. Kelopak-kelopak matanya kian sempurna dilengkapi bulu mata.
Pendengarannya berfungsi penuh. Terbukti, janin mulai bereaksi dengan
menggerakkan tubuhnya secara lembut jika mendengar irama musik yang disukainya.
Begitu juga ia akan menunjukkan respon khas saat mendengar suara-suara bising
atau teriakan yang tak disukainya.
Minggu ke 25:
Berat bayi kini mencapai
sekitar 700 gram dengan panjang dari puncak kepala sampai bokong kira-kira 22
cm. Sementara jarak dari puncak rahim ke simfisis pubis sekitar 25 cm. Bila ada
indikasi medis, umumnya akan dilakukan USG berseri seminggu 2 kali untuk
melihat apakah perkembangan bayi terganggu atau tidak. Yang termasuk indikasi
medis di antaranya hipertensi ataupun preeklampsia yang membuat pembuluh darah
menguncup, hingga suplai nutrisi jadi terhambat. Akibatnya, terjadi IUGR (Intra
Uterin Growth Retardation atau perkembangan janin terhambat). Begitu juga bila
semula tidak ada, tiba-tiba muncul gangguan asma selama kehamilan.
Jika dari hasil pantauan ternyata tak terjadi perkembangan semestinya, akan dipertimbangkan untuk membesarkan janin di luar rahim dengan mengakhiri kehamilan. Tentu saja harus ada sejumlah syarat ketat yang mengikuti. Di antaranya, rumah sakit yang merawat bayi-bayi prematur haruslah rumah sakit bersalin khusus yang lengkap dengan ahli-ahli neonatologi (ahli anak yang mengkhususkan diri pada spesialisasi perawatan bayi baru lahir sampai usia 40 hari). Selain fasilitas NICU (neonatal intensive Care Unit).
Jika dari hasil pantauan ternyata tak terjadi perkembangan semestinya, akan dipertimbangkan untuk membesarkan janin di luar rahim dengan mengakhiri kehamilan. Tentu saja harus ada sejumlah syarat ketat yang mengikuti. Di antaranya, rumah sakit yang merawat bayi-bayi prematur haruslah rumah sakit bersalin khusus yang lengkap dengan ahli-ahli neonatologi (ahli anak yang mengkhususkan diri pada spesialisasi perawatan bayi baru lahir sampai usia 40 hari). Selain fasilitas NICU (neonatal intensive Care Unit).
Minggu ke 26:
Di usia ini berat bayi
diperkirakan hampir mencapai 850 gram dengan panjang dari bokong dan puncak
kepala sekitar 23 cm. Denyut jantung sudah jelas-jelas terdengar, normalnya
120-160 denyut per menit. Ketidaknormalan seputar denyut jantung harus
dicermati karena bukan tak mungkin merupakan gejala ada keluhan serius.
Sementara rasa tak nyaman berupa keluhan nyeri pinggang, kram kaki dan sakit
kepala akan lebih sering dirasakan si ibu. Begitu juga keluhan nyeri di bawah
tulang rusuk dan perut bagian bawah, terutama saat bayi bergerak. Sebab, rahim
jadi makin besar yang akan memberi tekanan pada semua organ tubuh. Termasuk
usus kecil, kantung kemih dan rektum. Tak jarang ibu hamil jadi terkena
sembelit, namun terpaksa bolak-balik ke kamar mandi karena beser.
Minggu ke 27:
Bayi kini beratnya
melebihi 1000 gram. Panjang totalnya mencapai 34 cm dengan panjang bokong ke
puncak kepala sekitar 24 cm. Di minggu ini kelopak mata mulai membuka.
Sementara retina yang berada di bagian belakang mata, membentuk lapisan-lapisan
yang berfungsi menerima cahaya dan informasi mengenai pencahayaan itu sekaligus
meneruskannya ke otak. Jika terjadi “kesalahan” pembentukan lapisan-lapisan
inilah yang kelak memunculkan katarak kongenital/bawaan saat bayi dilahirkan.
Lensa jadi berkabut atau keputihan. Walaupun dipicu oleh faktor genetik,
katarak bawaan ini ditemukan pada anak-anak yang dilahirkan oleh ibu yang terserang
rubella pada usia kehamilan di minggu-minggu akhir trimester dua.
Minggu ke 28:
Kepala bayi sekarang
sudah proporsional dengan tubuhnya. Ibu mungkin mengalami tekanan di bagian
diafrakma dan perut. Sekarang bobot bayi sekitar 1700 gram dan panjangnya
sekitar 40 cm.
Puncak rahim berada kira-kira 8 cm di atas pusar. Gerakan janin makin kuat dengan intensitas yang makin sering, sementara denyut jantungnya pun kian mudah didengar. Tubuhnya masih terlihat kurus meski mencapai berat sekitar 1100 gram dengan kisaran panjang 35-38 cm. Kendati dibanding minggu-minggu sebelumnya lebih berisi dengan bertambah jumlah lemak di bawah kulitnya yang terlihat kemerahan. Jumlah jaringan otak di usia kehamilan ini meningkat. Begitu juga rambut kepalanya terus bertumbuh makin panjang. Alis dan kelopak matanya pun terbentuk, sementara selaput yang semula menutupi bola matanya sudah hilang.
Puncak rahim berada kira-kira 8 cm di atas pusar. Gerakan janin makin kuat dengan intensitas yang makin sering, sementara denyut jantungnya pun kian mudah didengar. Tubuhnya masih terlihat kurus meski mencapai berat sekitar 1100 gram dengan kisaran panjang 35-38 cm. Kendati dibanding minggu-minggu sebelumnya lebih berisi dengan bertambah jumlah lemak di bawah kulitnya yang terlihat kemerahan. Jumlah jaringan otak di usia kehamilan ini meningkat. Begitu juga rambut kepalanya terus bertumbuh makin panjang. Alis dan kelopak matanya pun terbentuk, sementara selaput yang semula menutupi bola matanya sudah hilang.
Minggu ke 29:
Beratnya sekitar 1250
gram dengan panjang rata-rata 37 cm. Kelahiran prematur mesti diwaspadai karena
umumnya meningkatkan keterlambatan perkembangan fisik maupun mentalnya. Bila
dilahirkan di minggu ini, ia mampu bernapas meski dengan susah payah. Ia pun
bisa menangis, kendati masih terdengar lirih. Kemampuannya bertahan untuk hidup
pun masih tipis karena perkembangan paru-parunya belum sempurna. Meski dengan
perawatan yang baik dan terkoordinasi dengan ahli lain yang terkait,
kemungkinan hidup bayi prematur pun cukup besar.
Minggu ke 30:
Beratnya mencapai 1400
gram dan kisaran panjang 38 cm. Puncak rahim yang berada sekitar 10 cm di atas
pusar memperbesar rasa tak nyaman, terutama pada panggul dan perut seiring
bertambah besar kehamilan. Bagilah kebahagiaan saat merasakan gerakan si kecil
pada suami dengan memintanya meraba perut Anda. Mulai denyutan halus,
sikutan/tendangan sampai gerak cepat meliuk-liuk yang menimbulkan rasa nyeri.
Aktifnya gerakan ini tak mustahil akan membentuk simpul-simpul. Bila sampai
membentuk simpul mati tentu sangat membahayakan karena suplai gizi dan oksigen
dari ibu jadi terhenti atau paling tidak terhambat.
Minggu ke 31:
Berat bayi sekitar 1600
gram dengan taksiran panjang 40 cm. Waspadai bila muncul gejala nyeri di bawah
tulang iga sebelah kanan, sakit kepala maupun penglihatan berkunang-kunang.
Terutama bila disertai tekanan darah tinggi yang mencapai peningkatan lebih
dari 30 ml/Hg. Itu sebab, pemeriksaan tekanan darah rutin dilakukan pada setiap
kunjungan ke bidan/dokter. Cermati pula gangguan aliran darah ke anggota tubuh
bawah yang membuat kaki jadi bengkak. Pada gangguan ringan, anjuran untuk lebih
banyak beristirahat dengan berbaring miring sekaligus mengurangi aktivitas,
bisa membantu.
Minggu ke 32:
Pada usia ini berat bayi
harus berkisar 1800-2000 gram dengan panjang tubuh 42 cm. Mulai minggu ini
biasanya kunjungan rutin diperketat/lebih intensif dari sebulan sekali menjadi
2 minggu sekali. Umumnya hemodilusi atau pengenceran darah mengalami puncaknya
pada minggu ini. Untuk ibu hamil dengan kelainan jantung, hipertensi dan
preeklampsia, mesti ekstra hati-hati. Sebab dengan jumlah darah yang makin
banyak, beban kerja jantung pun meningkat. Pada mereka yang mengalami gangguan
jantung dan tekanan darah, tentu makin besar pula peluang terjadi penjepitan di
pembuluh-pembuluh darah. Dampak lebih lanjut adalah tekanan darah meningkat.
Gangguan semacam ini tak hanya berbahaya pada ibu, tapi juga si bayi, hingga
biasanya dipertimbangkan untuk dilahirkan. Terlebih bila terjadi perburukan
kondisi, semisal tekanan darah tak kunjung turun.
Minggu ke 33:
Beratnya lebih dari 2000
gram dan panjangnya sekitar 43 cm. Di minggu ini mesti diwaspadai terjadi
abrupsio plasenta atau plasenta lepas dari dinding rahim. Bisa terlepas
sebagian maupun terlepas total yang berujung dengan syok pada ibu akibat
kehilangan darah dalam jumlah besar maupun kematian bayi. Penyebabnya tak
diketahui pasti, namun diduga akibat trauma pada ibu semisal saat
kecelakaan/benturan yang sangat keras, tali pusat yang pendek, hipertensi,
keabnormalan rahim, maupun kekurangan asam folat. Ibu perokok dan peminum
alkohol diprediksi lebih berkemungkinan mengalami masalah ini. Yang juga mesti
diwaspadai adalah kantung air ketuban pecah/bocor. Tak ada cara lain selain
segera hubungi dokter.
Minggu ke 34:
Berat bayi hampir 2275
gram dengan taksiran panjang sekitar 44 cm. Idealnya, di minggu ini dilakukan
tes untuk menilai kondisi kesehatan si bayi secara umum. Penggunaan USG bisa
dimanfaatkan untuk pemeriksaan ini, terutama evaluasi terhadap otak, jantung
dan organ lain. Sedangkan pemeriksaan lain yang biasa dilakukan adalah tes
non-stres dan profil biofisik.
Dalam profil biofisik digunakan skor 0 sampai 2
dengan 5 poin yang dievaluasi, yakni pernapasan, gerakan tubuh, tonus yang
dievaluasi berdasarkan gerakan lengan dan atau tungkai, denyut jantung dan
banyaknya cairan ketuban. Bila nilainya rendah, disarankan persalinan segera
dilakukan. Pemeriksaan biofisik biasanya dilakukan bila diduga bayi mengalami
IUGR (Intrauterin Growth Retardation), pada ibu pengidap diabetes, kehamilan
yang bayinya tak banyak bergerak, kehamilan risiko tinggi ataupun kehamilan
lewat waktu.
Minggu ke 35:
Secara fisik bayi
berukuran sekitar 45 cm dengan berat 2450 gram. Namun yang terpenting, mulai
minggu ini bayi umumnya sudah matang fungsi paru-parunya. Ini sangat penting
karena kematangan paru-paru sangat menentukan life viabilitas atau kemampuan si
bayi untuk bertahan hidup. Kematangan fungsi paru-paru ini sendiri akan
dilakukan lewat pengambilan cairan amnion untuk menilai lesitin spingomyelin
atau selaput tipis yang menyelubungi paru-paru.
Minggu ke 36:
Berat bayi harusnya
mencapai 2500 gram dengan panjang 46 cm. Tes kematangan paru di minggu ini
perlu dilakukan bila muncul keragu-raguan akan taksiran usia kehamilan.
Terutama pada pasien yang tak ingat kapan menstruasi terakhir dan bagaimana
pola/siklus haidnya. Ataupun pada bayi besar namun tak cocok dengan pertumbuhan
usia sebenarnya. Mulai minggu ini pemeriksaan rutin diperketat jadi seminggu
sekali. Tujuannya tak lain untuk meminimalisir risiko-risiko yang mungkin
muncul mengingat penyebab terbanyak kematian ibu melahirkan (maternal mortality
rate) di Indonesia adalah perdarahan, infeksi dan preeklampsia. Sementara dari
ketiga faktor penyebab tersebut, yang bisa dicegah dengan pemeriksaan ANC
(antenatal care) yang baik Cuma preeklampsia. Di antaranya dengan pemantauan tekanan
darah dan kenaikan berat badan yang tak lazim, yakni maksimal 1 kg setiap
bulan. Sedangkan kasus-kasus perdarahan dan infeksi bisa saja terjadi meski
ANC-nya oke.
Minggu ke 37:
Dengan panjang 47 cm dan
berat 2950 gram, di usia ini bayi dikatakan aterm atau siap lahir karena
seluruh fungsi organ-organ tubuhnya bisa matang untuk bekerja sendiri. Kepala
bayi biasanya masuk ke jalan lahir dengan posisi siap lahir. Kendati sebagian kecil
di antaranya dengan posisi sungsang. Di minggu ini biasanya dilakukan pula
pemeriksaan dalam untuk mengevaluasi kondisi kepala bayi, perlunakan jalan
lahir guna mengetahui sudah mencapai pembukaan berapa.
Minggu ke 38:
Berat bayi sekitar 3100
gram dengan panjang 48 cm. Rasa cemas menanti-nantikan saat melahirkan yang
mendebarkan bisa membuat ibu mengalami puncak gangguan emosional. Namun
obat-obat golongan antidepresan tak diberikan karena dianggap tak aman. Apalagi
semua obat antidepresan akan melewati plasenta yang akan berpengaruh pada bayi.
Jauh lebih bijaksana bila ibu melakukan relaksasi dengan melatih pernapasan
sebagai bekal menjelang persalinan. Meski biasanya akan ditunggu sampai usia
kehamilan 40 minggu, bayi rata-rata akan lahir di usia kehamilan 38 minggu.
Minggu ke 39:
Di usia kehamilan ini
bayi mencapai berat sekitar 3250 gram dengan panjang sekitar 49 cm. Di minggu
ini pula dokter yang menangani biasanya siaga menjaga agar kehamilan jangan
sampai postmatur atau lewat waktu. Karena bila terjadi hal demikian, plasenta
tak mampu lagi menjalani fungsinya untuk menyerap suplai makanan dari ibu ke
bayi, hingga kekurangan gizi. Tak heran kalau bayi postmatur umumnya berkulit
kering/keriput atau malah mengelupas. Sementara kapan persisnya plasenta mengalami
penurunan fungsi sama sekali tak bisa diprediksi.
Penurunan fungsi plasenta bisa diketahui
berdasarkan evaluasi terhadap fungsi dinamik janin, arus darah, napas dan gerak
bayi serta denyut jantungnya lewat pemeriksaan CTG (kardiotokografi), USG maupun
doppler. Dari hasil evaluasi tersebut akan dinilai apakah memungkinkan dan
memang saatnya untuk memberi induksi persalinan. Kalau fungsi arus darahnya tak
baik, tentu tak dianjurkan lahir per vaginam yang justru berisiko bayi
mengalami hipoksia.
Minggu ke 40:
Bayi siap lahir. Ibu
tidak perlu khawatir jika bayinya tidak lahir tepat pada waktu yang telah
diperkirakan. Persentasenya hanya 5% bayi lahir tepat pada tanggal yang
diperkirakan. Waktu yang telah lama dinanti hampir tiba dan si bayi akan segera
melihat dunia. Sementara itu, rambut lanugo (= rambut badan) bayi telah lenyap
meskipun mungkin masih ada yang tersisa di punggung dan dahinya. Sebagian bayi
lahir agak terlalu cepat, sebagian lainnya agak sedikit terlambat, Panjangnya mencapai kisaran 45-55 cm
dan berat sekitar 3300 gram. Betul-betul cukup bulan dan siap dilahirkan. Jika
laki-laki, testisnya sudah turun ke skrotum, sedangkan pada wanita, labia
mayora (bibir kemaluan bagian luar) sudah berkembang baik dan menutupi labia
minora (bibir kemaluan bagian dalam). Bila dihitung-hitung, pada akhir proses
pertumbuhan embrio menjadi seorang manusia, beratnya mencapai sekitar 8 juta
kali lebih besar dibanding berat sel telur yang membentuknya.
terima kasih atas ilmunya semoga bermanfaat
BalasHapus