Cabang-cabang
besar arteri uterina berjalan terutama dalam stratum vaskulare miometrium,
merupakan pembuluh darah yang memelihara stratum fungsional endometrium yang
terdiri dari stratum kompaktum dan sebagian stratum spongiosum.
Stratum basale
dipelihara oleh arteriola-arteriola miometrium di dekatnya. Mulai dari fase
proliferasi terus ke fase sekresi pembuluh-pembuluh darah dalam endometrium
berkembang dan menjadi lebih berlekuk-lekuk, dan segera setelah mencapai
permukaan, membentuk jaringan kapilar yang banyak. Pada miometrium
kapilar-kapilar mempunyai endotel yang tebal dan lumen yang kecil. Vena-vena
yang berdinding tipis membentuk pleksus dan pada lapisan yang lebih dalam dari
lamina propria mukosa, dan membentuk jaringan anastomosis yang tidak teratur
dengan sinusoid-sinusoid pada semua lapisan. Pleksus lainnya dari vena-vena
yang besar tanpa katup terdapat di stratum vaskulare dari miometrium. Hampir
sepanjang siklus haid pembuluh-pembuluh darah menyepit dan melebar secara
ritmis, sehingga permukaan endometrium memucat dan berwarna merah karena penuh
dengan darah, berganti-ganti. Bila tidak terjadi pembuahan, korpus luteum
mengalami kemunduran yang menyebabkan kadar progesteron dan estrogen menurun.
Penurunan kadar hormon ini mempengaruhi keadaan endometrium ke arah regresi,
dan pada suatu saat lapisan fungsionalis endometrium terlepas dari stratum
basale yang di bawahnya. Peristiwa ini menyebabkan pembuluh-pembuluh darah
terputus dan terjadilah pengeluaran darah yang disebut haid.
Jika terjadi kehamilan, maka terjadilah
perubahan-perubahan yang menetap pada pembuluh-pembuluh darah. Pada dinding
uterus dekat dengan plasenta, dinding pembuluh darah menunjukkan penebalan dari
lapisan intimanya dengan pembentukan otot-otot polos baru, sedangkan pada
lapisan tengah otot-otot ditunjang oleh jaringan elastis yang cukup banyak.
Menyebabkan dinding uterus tidak dilepaskan sehingga terjadi amenore atau tidak
datangnya haid.
0 komentar:
Posting Komentar