Anatomi Jantung
Jantung adalah organ berotot yang berongga dan berbentuk kerucut. Jantumg
terletak di rongga toraks (dada) sekitar garis tengah antara sternum
(tulang dada) disebelah anterior dan vertebra (tulang punggung) di
sebelah posterior. Jantung memiliki pangkal yang lebar di sebelah atas dan meruncing membentuk ujung yang disebut apeks di dasar.
Selama
diastole ventrikel dini, atrium juga masih berada dalam keadaan distol.
Karena aliran darah masuk secara kontinu dari system vena ke dalam
atrium, tekanan atrium sedikit melebihi tekanan ventrikel walaupun kedua
bilik tersebut melemas. Karena perbedaan tekanan ini, katup AV terbuka,
dan darah mengalir mengalir langsung dari atrium ke dalam ventrikel
selama diastole ventrikel. Akibatnya, volume ventrikel perlaha-lahan
meningkat bahkan sebelum atrium berkontraksi. Pada akhir diastol
ventrikel, nodus SA mencapai ambang dan membentuk potensial aksi. Impuls
menyebar keseluruh atrium. Depolarisasi atrium menimbulkan kontraksi
atrium, yang memeras lebih banyak darah ke dalam ventrikel, sehingga
terjadi peningkatan kurva tekanan atrium. Peningkatan tekanna ventrikel
yang menyertai berlangsung bersamaan dengan peningkatan tekanan atrium
disebabkan oleh penambahan volume darah ke ventrikel oleh kontraksi
atrium. Selam kontraksi atrium, tekanan atrium tetap sedikit lebih
tinggi daripada tekanan ventrikel, sehingga katup AV tetap terbuka.
Diastol
ventrikel berakhir pada awal kontraksi ventrikel. Pada saat ini,
kontraksi atrium dan pengisian ventrikel telah selesai. Volume darah di
ventrikel pada akhir diastol dikenal sebagai volume diastolik akhir(end diastilic volume,EDV),
yang besarnya sekitar 135 ml. Selama sikluus ini tidak ada lagi darah
yang ditambahkan ke ventrikel. Dengan demikian, volume diastolik akhir
adalah jumlah darah maksimum yang akan dikandung ventrikel selama siklus
ini.
Setelah
eksitasi atrium, impuls berjalan melalui nodus AV dan sistem penghantar
khusus untuk merangsang ventrikel. Secara simultan, terjadi kontraksi
atrium. Pada saat pengaktifan ventrikel terjadi, kontraksi atrium telah
selesai. Ketika kontraksi ventrikel dimulai, tekanan ventrikel segera
melebihi tekanan atrium. Perbedaan yang terbalik ini mendorong katup AV
ini menutup.
Setelah
tekanan ventrikel melebihi tekanan atrium dan katup AV telah
tertutup,tekanan ventrikel harus terus meningkat sebelum tekanan
tersebut dapat melebihi tekanan aorta. Dengan demikian, terdapat periode
waktu singkat antara penutupan katup AV dan pembukakan katup aorta pada
saat ventrikel menjadi bilik tetutup. Karena semua katup tertutup,
tidak ada darah yang masuk atau keluar ventrikel selama waktu ini.
Interval waktu ini disebut sebagai kontraksi ventrikel isovolumetrik (isovolumetric
berarti volume dan panjang konstan). Karena tidak ada darah yang masuk
atau keluar ventrikel, volume bilik ventrikel tetap dan panjang
serat-serat otot juga tetap. Selama periode kontraksi ventrikel
isovolumetrik, tekanan ventrikel terus meningkat karena volume tetap.
Pada
saat tekanan ventrikel melebihi tekanan aorta, kautp aorta dipaksa
membuka dan darah mulai menyemprot. Kurva tekanan aorta meningkat ketiak
darah dipaksa berpindah dari ventrikel ke dalam aorta lebih cepat
daripada darah mengalir pembuluh-pembuluh yang lebih kecil. Volume
ventrikel berkurangs secara drastis sewaktu darah dengan cepat dipompa
keluar. Sistol ventrikel mencakup periode kontraksi isovolumetrik dan
fase ejeksi (penyemprotan) ventrikel.
Ventrikel
tidak mengosongkan diri secara sempurna selam penyemprotan. Dallam
keadaan normal hanya sekitar separuh dari jumlah darah yang terkandung
di dalam ventrikell pada akhir diastol dipompa keluar selama sistol.
Jumlah darah yang tersisa di ventrikel pada akhir sistol ketika fase
ejeksi usai disebut volume sistolik akhir (end sistolik volume,ESV),
yang jumlah besarnya sekitar 65 ml. Ini adalah jumlah darah paling
sedikit yang terdapat di dalam ventrikel selama siklus ini.
Jumlah darah yang dipompa keluar dari setiap ventrikel pada setiap kontraksi dikenal sebagai volume /isi sekuncup (stroke volume,SV);
SV setara dengan vvolume diastolik akhir dikurangi volume sistolik
akhir; dengan kata lain perbedaan antara volume darah di ventrikel
sebelum kontraksi dan setelah kontraksi adalah jumlah darah yang
disemprotkan selama kontraksi.
Ketika
ventrikel mulai berelaksasi karena repolarisasi, tekanan ventrikel
turun dibawah tekanan aorta dan katup aorta menutup. Penutupan katup
aorta menimbulkan gangguan atau takik pada kurva tekanan aorta yang
dikenal sebagai takik dikrotik (dikrotik notch).
Tidak ada lagi darah yang keluar dari ventrikel selama siklus ini
karena katup aorta telah tertutup. Namun katup AV belum terbuka karena
tekanan ventrikel masih lebih tinggi dari daripada tekanan atrium.
Dengan demikian semua katup sekali lagi tertutup dalam waktu singkat
yang disebut relaksasi ventrikel isovolumetrik. Panjang serat otot dan
volume bilik tidak berubah. Tidak ada darah yang masuk atau keluar
seiring dengan relaksasi ventrikel dan tekanan terus turun. Ketika
tekanan ventrikel turun dibawah tekanan atrium, katup AV membuka dan
pengisian ventrikel terjadi kembali. Diastol ventrikel mencakup periode
ralaksasi isovolumetrik dan fase pengisian ventrikel.
Repolarisasi
atrium dan depolarisasi ventrikel terjadi secara bersamaan, sehingga
atrium berada dalam diastol sepanjang sistol ventrikel. Darah terus
mengalir dari vena pulmonalis ke dalam atrium kiri. Karena darah yeng
masuk ini terkumpul dalam atrium, tekanan atrium terus meningkat. Ketika
katup AV terbuka pada akhir sisitl ventrikel, darah yang terkumpul di
atrium selama sistol ventrikel dengan cepat mengalir ke ventrikel. Dengn
demikian, mula-mula pengisian ventrikel berlangsung cepat karena
peningkatan tekanan atrium akibat penimbunan darah di atrium. Kemudian
pengisian ventrikel melambat karena darah yang tertimbun tersebut telah
disalurkan ke ventrikel, dan tekanan atrium mulai turun. Selama periode
penurunan pengisian ini, darah terus mengalir dari vena-vena pulmonalis
ke dalam atrium kiri dan melalui katup AV yang terbuka ke dalam
ventrikel kiri. Selama diastol ventrikel tahap akhir, sewaktu pengisian
ventrikel berlangsung lambat, nodus SA kembali mengeluarkan potensial
aksi dan siklus jantug dimulai kembali.
Daftar Pustaka
- Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. Ed 2. Jakarta: EGC. 2002
- http://www.phschool.com/science/biology_place/biocoach/images/cardio1/beatnhrt.gif
- http://osler.ucalgary.ca/ume/UT/ASCM1/Physical_Examination/ascm1/Precordial/images/fig%203%20cardiac%20cycle.jpg
0 komentar:
Posting Komentar