Tahukah anda bahwa banyak Muslim yang mengukir prestasi dalam bidang kedokteran? Berikut adalah 10 diantaranya.
· Ibnu Masawayh
Dokter Spesialis Diet.
Abu Zakariyya Yuhanna Ibnu Masawayh, atau lebih popular disebut Ibnu Masawayh adalah dokter yang termasyhur pada abad ke-3 H. Kariernya sebagai dokter dimulai sejak pemerintahan Khalifah Harun Ar-Rasyid hingga Al-Mutawakkil. Buku terjemahannya dari karya-karya Yunani menjadi sumbangan besar bagi ilmu pengetahuan pada masa itu.
· Zakariya Ar-Razi
Muslim Pertama yang menulis buku medis.
Zakariyya Ar-Razi atau biasa disingkat Ar-Razi adalah dokter muslim pertama yang menulis tentang medis. Ia juga ahli kimia yang belajar dan bekerja di Baghdad, Irak. Ar-Razi pun ilmuwan pertama yang mengklasifikasikan berbagai macam zat kimia ke dalam tiga bagian : mineral-mineral, hewan-
hewan dan tumbuh-tumbuhan.
hewan dan tumbuh-tumbuhan.
· Ibnu Jazzar
Akrab dengan Kaum Fakir.
Nama lengkapnya Abu Ja’far Ahmad bin Ibrahim bin Abi Khalid Ibnu Jazzar. Masyarakat mengenalnya sebagai ahli ilmu kedokteran. Ayahnya juga seorang dokter. Jazzar terkenal sangat dermawan, sangat disiplin, hemat dan cermat. Ilmu yang diperolehnya tidak hanya untuk masyarakat kelas atas, tetapi juga untuk kaum fakir. Sebuah karya tulisnya yang berjudul Thibb al-Fukara atau Medicine for the Poor (obat-obatan untuk kaum fakir) khusus didekasikan untuk kaum miskin. Buku berisi 20 judul ini menyebar ke berbagai negara, terutama Spanyol.
· Ibnu Wafid
Ahli Farmakologi dan Obat bius.
Ibnu Wafid adalah ahli farmakologi muslim asal Andalusia (Spanyol). Selain itu ia juga menguasai ilmu kedokteran dan teori-teori pertanian.
Sebagai ahli di bidang farmasi, dia jarang menggunakan obat-obat kimia untuk menyembuhkan pasiennya. Selain itu dia pun ahli dalam obat bius. Ia banyak mengajarkan bagaimana kelakuan obat bius dalam tubuh manusia.
· Ibnu Rusyd
Perintis Ilmu Kedokteran.
Ibnu Rusyd adalah filsuf ulung, ahli Al-Qur’an serta ilmu-ilmu alam. Di Barat ia dikenal dikenal dengan nama Averror. Ibnu Rusyd adalah perintis ilmu Jaringan Tubuh (Histology). Ia berjasa dalam bidang penelitian pembuluh-pembuluh darah serta penyakit cacar.
· Ibnu Hubal
Dokter sekaligus Penyair.
Ibnu Hubal adalah Tabib yang lahir di Baghdad sekitar 1118H. Namun ia kemudian beralih mempelajari ilmu kedokteran. Dengan ilmunya yang baru ia berhasil menjadi dokter yang cemerlang. Karyanya yang paling penting adalah al-Mukhtarat fi ath Tibb (edisi Haydarabad 4 jilid). Ibnu Hubal terkenal juga sebagai Penyair. Ia belajar tata bahasa Arab dan ilmu fiqh di Nizamiyah.
· Ibnu Abi Ushaybi’ah
Ahli sejarah kedokteran.
Ibnu Abi Ushaybi’ah dikenal sebagai ahli kedokteran muslim Arab dan bibiliographer. Ia ahli sejarah kedokteran pertama yang menulis sejarah kedokteran Arab. Ia berasal dari keluarga dokter. Ayahnya sendiri adalah dokter mata.
· Abi Mahasin
Dokter Spesialis Mata.
Abi Mahasin dikenal sebagai dokter spesialis mata. Ia memiliki nama lengkap Khalifah bin Abi Mahasin al-Halabi, berasal dari Aleppo, Suriah. Ia telah mulai menulis sejak tahun 1256 M. Salah satu karya tulisnya adalah al Kafi fi al-Kuhl. Buku ini mengupas ilmu-ilmu apthalmologi (kedokteran mata). Pada beberapa bagian buku ini diterangkan gambaran tentang pembedahan terhadap penyakit katarak, gambar-gambar sinopsis dan ilustrasi yang menunjang buku yang ditulisnya. Banyak yang menganggap bahwa buku ini merupakan karya yang tinggi levelnya.
· Abdul Latif
Ahli Anatomi.
Abdul Latif lahir di Baghdadmpada tahun 1162 M. Ia seorang pengembara dan ahli kedokteran anatomi. Selama hidupnya Abdul Latif menulis kurang lebih 116 buah buku. Ia menjadi ahli anatomi pertama yang memberi deskripsi lengkap tentang tengkorak kepala manusia dan wajah, termasuk tulang rahang bawah. Teori Galineus mengenai tulang bawah dan tulang yang menghubungkan tulang punggung dan tulang kaki disempurnakannya selama berada di Mesir.
· Ibnu Sina
Dokter “Super”.
Ibnu Sina dikenal di Barat dengan nama “Avicenna” Ia lahir di Afganistan, 980M. Pelajaran pertama yang diterimanya secara privat saat kanak-kanak adalah Al-Qur’an dan sastra. Tak Seorang pun menyangsikan ketajaman otaknya. Di usia 10 tahun, Ibnu Sina telah menguasai ilmu-ilmu agama : tafsir, fiqh tasawuf dan ilmu perbandingan agama. Dan di usia 18 tahun ia telah menguasai seluruh cabang ilmu pengetahuan saat itu.
Ilmu kedkteran dia kuasai dalam waktu hanya satu setengah tahun tanpa bimbingan satu orang guru pun. Buku yang membuat namanya melejit adalah Asy-Syifa’ (the book of discovery, buku tentang penemuan). Naskah aslinya masih tersimapan di Oxford University. Buku ini merupakan karya marathon selama puluhan tahun.
0 komentar:
Posting Komentar