Minggu, 29 Mei 2011

Faktor predisposisi, patofisiologi varises


Faktor predisposi dan patofisiologi varises 

Terdapat faktor-faktor yang diduga berperan serta dapat mempengaruhi timbulnya varises tungkai, antara lain :
a.                   Faktor genetik
Ditunjukkan dengan terjadinya penyakit yang sama pada beberapa anggota keluarga dan gambaran varises pada usia remaja. Terdapat hipotesis yang menyatakan bahwa kelainan ini mungkin diturunkan secara x-linked dominan dengan penetrasi tak lengkap.


b.                  Faktor Kehamilan
Pengaruh kehamilan, peningkatan volume darah dan obstruksi akibat pembesaran uterus merupakan penyebab varises pada masa kehamilan. Penelitian mendapatkan hasil bahwa sekitar 70-80% wanita menderita kelainan ini pada trimester 1; 20-25% pada trimester II; dan 1-5% pada trimester III. Selain itu juga terdapat hipotesis yang menyatakan faktor penekanan dari uterus yang tentunya dapat meningkatkan distensibilitas pada pembuluh vena secara langsung. Penekanan terhadap pembuluh vena kava inferior juga dapat terjadi saat ibu hamil dalam kondisi berbaring yang dapat meningkatkan faktor risiko varises.

c.                   Faktor hormonal
Diperkirakan terdapat faktor angioproliferatif yang diperantarai oleh hormon, yang dewasa ini masih menjadi topik penelitian. Estrogen menyebabkan relaksasi otot polos dan perlunakan jaringan kolagen sehingga meningkatkan distensibilitas. Selain itu dapat meningkatkan permeabilitas kapiler dam edema. Progesteron menyebabkan penurunan tonus vena dan peningkatan kapasitas vena sehingga dapat menginduksi terjadinya stasis vena, hal ini disebabkan karena adanya hambatan pada aktomiosin kontraktil dinding vena. Pada dasanya pengaruh hormonal ini dapat timbul akibat intervensi dari luar atau faktor dari dalam. Penggunaan obat kontrasepsi oral atau terapi hormonal tertentu dapat meningkatkan risiko terjadinya varises. Sementara faktor intern terletak pada berlangsungnya fase aktif siklus menstruasi yang meningkatkan faktor risiko varises. Hal ini dapat dilihat pada penderita yang mendapat terapi hormonal atau pada siklus menstruasi.

d.                  Faktor berdiri lama
Peningkatan tekanann hidrostatik kronis pada pekerjaan yang membutuhkan berdiri lama / duduk lama juga berperan dalam menimbulkan varises. Pada posisi tersebut tekanan vena 10 kali lebih besar, sehingga vena akan teregang di luar batas kemampuan elastisitasnya sehingga terjadi inkompetensi pada katup.

e.                   Obesitas
Hal ini dihubungkan dengan tekanan hidrostatik yang meningkat akibat peningkatan volume darah serta kecenderungan jeleknya struktur penyangga vena.

f.                   Faktor usia
Pada usia lanjut insiden varises akan meningkat. Dinding vena menjadi lemah karena lamina elastis menjadi tipis dan atrofik bersama dengan adanya degenerasi otot polos. Di samping itu akan terdapat atrofi otot betis sehingga tonus otot menurun.

g.                  Sinar ultraviolet
Paparan sinar ultraviolet A dan ultraviolet B mempunyai kemampuan sebagai vasodilator. Kemungkinan adanya peran faktor angiproliferatif oleh sinar ultraviolet, dalam menimbulkan neoangiogenesis serta dilatasi dari pembuluh darah yang telah ada sebelumnya, masih perlu diterangkan dengan evidence base.
 
h.                  Riwayat tromboflebitis
Penurunan aliran darah menimbulkan keadaan hiperkoagulasi, hal in meningkatkan insiden tromboplebitis dan trombosis vena profunda pada penderita varises tungkai. Tromboflebitis kambuhan menyebabkan kerusakan dinding vena, sedangkan trombosis vena profunda akan menghambat  aliran darah ke proksimal akibatnya terjadi hipertensi vena, dilatasi vena dan inkompetensi katup vena.

Beberapa bagan sistematis terjadinya varises akan dihadirkan pada bagan di bawah ini :

 

0 komentar:

Posting Komentar

Resources

Search